Suarageram.co – Ratusan warga kampung Cengkok Desa Sentul Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Banten menolak beroperasi kembali perusahaan pengelolaan limbah B3 milik PT Sukses Logam Indonesia (SLI) yang berdiri di kawasan Olek Balaraja.

Warga menilai selama beroperasi nya perusahaan pengelolaan limbah B3 itu, kerap menimbulkan pencemaran atau polusi udara, debu yang disertai bau menyengat serta menimbulkan suara bising, hal tersebut membuat warga tak nyaman.

IMG 20241027 WA0058
Warga kampung Cengkok Desa Sentul Kecamatan Balaraja minta PT SLI Ditutup

Dalam orasinya, warga menyuarakan untuk menutup aktivitas pabrik pengolahan limbah B3 tersebut. Bahkan warga menyebut Aku Ingin Hidup Sehat, Tutup PT SLI.

Selain itu warga juga menyoroti soal keberpihakan pemangku kebijakan di wilayah Desa Sentul yang dinilai hanya berpihak kepada pengusaha dengan mengabaikan kepentingan masyarakat. Kemana Kades kita sekarang.

“Kami miris bapak ibu, kami punya pemimpin di Desa Sentul, kami punya orang nomor satu se Desa Sentul, tapi kemana dia sekarang, lihat masyarakat nya seperti ini, harus nya dia melindungi, mengayomi masyarakat nya,” ujar Ade saat berorasi di depan pintu gerbang PT SLI, Minggu (27/10/2024).

Warga juga menyinggung soal loyalitas ketua RT 03 yang begitu peduli terhadap kondisi warga dan lingkungan nya.

“Ketua RT 03 jangan ditanya, loyalitas nya luar biasa terhadap warga dan lingkungan nya,” ujar Ade yang diamini oleh ratusan warga yang berunjuk rasa itu.


Diberitakan sebelumnya, warga menolak beroperasinya perusahaan pengelolaan limbah B3 itu lantaran kerap menimbulkan polusi udara dengan bau yang menyengat. Selain itu suara bising yang dirasa sangat menggangu waktu istirahat warga serta debu berterbangan menghujani pemukiman warga Cengkok Desa Sentul Kecamatan Balaraja.

“Baunya sangat menyengat, tadi pagi aja orang di sini tuh udah gak berani keluar. Tergantung arah angin asap debu itu mengikuti. Pas pembakarannya pasti baunya udah menyengat,” kata Eka dan Yayan kepada awak media pada Kamis (24/10/2024).

Yayan juga menyebut bahwa sebelumnya pabrik itu sempat berhenti beroperasi, namun kata dia, ada rumor yang beredar bahwa dibelakang perusahaan pengelolaan limbah B3 itu ada sosok pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra yang saat ini menjadi menteri Kabinet Presiden Prabowo Subianto yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Kemarin peresmian dan didatangi oleh pak Yusril sebelum jadi Menkumham, jadi beliau ya diundang entah sebagai teman entah sebagai apa saya juga gak tau. Tapi katanya sih ya anaknya yang jadi Direktur di situ. Kita gak tau ya namanya juga info orang kita gak diundang” terangnya.

Kata Yayan, mungkin saja hal tersebut cara perusahaan untuk menakut-nakuti warga, dengan nama besar Yusril Ihza Mahendra.

Selain itu warga juga menyoroti soal Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dimana kata Yayat, warga tidak dilibatkan dalam pembahasan mengenai AMDAL.

“Mulanya perusahaan meminta izin agar mereka dapat menyelesaikan sistem AMDAL terlebih dahulu. Namun ternyata tidak sesuai dengan apa yang warga harapkan. Jadi proses AMDAL itu kayak dimainin lah sama dia gitu, tanpa melibatkan lingkungan akhirnya tau-tau terbit izin AMDAL nya” tutur Yayan.