Suarageram.co – Soal sarana pendidikan menengah tingkat atas menjadi prioritas usulan warga pada saat reses hari ke 6 anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Banten Fraksi PDIP Wawan Sumarwan di wilayah Desa Jeunjing Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Banten.

Selain itu, Wawan Sumarwan juga menampung usulan warga di Perumahan jeunjing itu soal beberapa fasilitas umum (fasum) yang saat ini dibutuhkan warga diantaranya yaitu sarana air bersih (SAB), gedung serbaguna (GSG) juga pos sebagai tempat pelayanan Posyandu.

IMG 20241022 WA0160
Foto saat kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Banten Wawan Sumarwan di Desa Jeunjing Kecamatan Cisoka

Pada kesempatan itu Kades Jeunjing Kecamatan Cisoka Nurlela mengatakan, banyak keluhan warga soal sarana pendidikan khusus pendidikan menengah atas karena kata dia SMAN di wilayah Kecamatan Cisoka hanya ada satu, sementara wilayah Desa Jeunjing jika harus mengikuti sistim zonasi maka itu sangat jauh dan diluar jangkauan. Oleh karena itu ia mengusulkan pembangunan sekolah baru untuk tingkat SMAN.

“Pada PPDB setiap tahunnya warga selalu mengeluhkan soal itu, maka perlu adanya sekolah baru,” ujar Kades Nurlela, Selasa (22/10/2024).

Selain itu sambung Nurlela, warga nya mengharapkan adanya sarana umum seperti sarana air bersih (SAB) balai pertemuan atau GSG dan pos pelayanan Posyandu.

Menjawab usulan warga, anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi PDIP Wawan Sumarwan berjanji akan memperjuangkan aspirasi atau usulan warga di dapilnya.

“Usulan itu akan saya perjuangkan pada Paripurna DPRD Provinsi Banten, yang penting saya selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT, maka saya akan terus mendorong usulan warga ini,” ujar Wawan Sumarwan.

Kata dia, usulan warga pada Reses hari ke 6 ini di wilayah Kecamatan Cisoka soal Pendidikan, ada juga soal UMKM, selain itu ada juga sarana atau fasilitas umum seperti SAB, gedung serbaguna (GSG) juga pos Posyandu.

“Soal penanganan sampah pun tetap akan kita perioritas kan,” ujarnya.

Disela sela acara salah satu warga yang mengaku bernama Dewi bercerita soal penanganan sampah liat di wilayah perumahan tersebut, kata dia tempat pembuangan sampah liar itu kerap menjadi masalah yakni menimbulkan bau yang kurang sedap serta tak pengangkutan sampah baik dari pemerintah Desa maupun pemerintah Kecamatan Cisoka.

“Iya pak, kalau bisa saya mengusulkan soal tempat penampungan sampah sementara dilokasi pembuangan sampah liar itu dan harus ada armada angkutan sampah,” ujar Dewi.

Selama ini kata Dewi sampah liar itu tak ada yang mengangkut, hanya dilakukan pembakaran oleh warga. Dikala hujan sampah itu kerap menimbulkan bau yang kurang sedap.