Suarageram.co – Memasuki hari ke 3 reses anggota DPRD Provinsi Banten masa sidang pertama tahun 2024 – 2025, Dewan Musa Weliansyah menyerap aspirasi masyarakat petani kelapa sawit.

Kegiatan reses yang dihadiri oleh ratusan warga yang mayoritas petani kelapa sawit itu digelar GOR Desa Leuwiipuh Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Banten pada Jumat (18/10/2024).

Selain ratusan konstituen, hadir juga dalam kegiatan tersebut Muspika Kecamatan Banjarsari, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit, Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Provinsi Banten M. Nur dan Kordinator Forum Mantri Tani Desa (F-MTD) Kabupaten Lebak Amir Mahfud, Para petani sawit, Para kepala desa dan perangkat Desa, BPD, RT, RW, Ketua Poktan, Kepala Desa Leuwiipuh, Kepala Desa Laban jaya, Kepala Desa Bojong juruh, Kepala Desa Lebak Keusik dan juga Kepala Desa Umbul Jaya.

Musa Weliansyah mengatakan, dalam reses tersebut ia menyerap aspirasi dari masyarakat dan petani kelapa sawit yang berada di Kawasan PKS Kertajaya Desa Leuwiipuh Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak.

“Banyak aspirasi dan keluhan dari beberapa petani sawit, salah satunya soal harga sawit milik petani kelapa sawit yang hingga kini masih sangat rendah,” terang Musa Weliansyah.

Menurut Musa, sebagai wakil rakyat ia melihat permasalahan rendahnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Hal itu merupakan salah satu permasalahan yang dirasakan petani sawit di Provinsi Banten saat ini.

Terlebih mereka berada di daerah pemilihan (Dapil) tempat saya, dan ini harus diperjuangkan,” tegas Musa.

Kata Musa, dalam giat itu beberapa petani sawit pun menyampaikan keluhan akibat antrian di Pabrik Kelapa Sawit, kata dia, mobil truk dan pickup pengangkut buah kelapa sawit mengalami antrian panjang hingga berhari-hari.

“Ada salah satu petani kelapa sawit mengaku mengalami kerugian akibat antrian panjang pada saat pembongkaran buah sawit,” ujar Musa.

Politisi PPP ini juga mendapat sejumlah usulan dan aspirasi dari masyarakat yang hadir, diantaranya soal peningkatan infrastruktur jalan pertanian, yang mayoritas penduduk tersebut berprofesi sebagai petani.

“Kami akan mengupayakan peningkatan infrastruktur di bidang pertanian agar petani merasakan dampak secara langsung,” terang Musa.

Musa janji akan menampung dan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat, yaitu perbaikan ekonomi, infrastruktur jalan pertanian, jalan lingkungan maupun jalan desa. Maka dengan akses jalan yang baik tentu perekonomian warga akan membaik.