Suarageram.co – Aliansi masyarakat Perumahan Grand Almas Residance (Almas) menyayangkan sikap pihak pengembang yang hendak membenturkan warga perumahan Grand Almas dengan pihak oknum TNI aktif.

Dugaan hendak membenturkan warga perumahan Grand Almas Residance itu terjadi saat diundang melalui pesan WhatsApp untuk melakukan mediasi terkait lahan Fasos Fasum yang dipertanyakan oleh warga.

“Kami diundang untuk mediasi, ternyata yang undang itu pihak oknum TNI, saat mau mediasi di kantor pemasaran, kami seolah olah diintervensi, kapasitas nya dia sebagai apa, ini kan lucu. Kok kami mau dibenturkan,” ungkap Ketua Paguyuban Aliansi Almas Abdul Rafid saat ditemui di kawasan Perumahan Grand Almas Residance, Kamis (26/9/2024).

IMG 20240926 WA0051
Bangunan Gallery yang diduga diatas lahan Fasos Fasum lahan terbuka hijau.

Kata Opick sapaannya, warga jangan dibenturkan, semestinya pihak pengembang perumahan Grand Almas Residance harusnya mau duduk bareng bahas solusi terbaik bagi warga konsumen perumahan nya.

“Kita beli perumahan itu berikut lahan Fasos Fasum yang menjadi kewajiban mereka yang harus dipenuhi, kalau tidak kita yang dirugikan,” ujarnya.

Opick juga menyayangkan sikap oknum TNI tersebut, yang sudah salah melangkah dengan melakukan intervensi terhadap warga. Hadirnya oknum TNI tersebut kapasitas nya sebagai apa.

“Kami ini menuntut hak sebagai warga perumahan Grand Almas Residance bukan mau bikin keributan. Semestinya pihak pengembang perumahan punya jiwa besar untuk duduk bareng selesaikan persoalan ini,” tandasnya.

Kendati demikian Almas mendesak Pj Bupati Tangerang untuk sementara memanggil pihak perusahaan pengembang untuk memperjelas soal Fasum Fasum ini.

“Kami sudah melayangkan surat permintaan audiensi dengan Pj Bupati Tangerang, kami berharap Pj Bupati Tangerang segera merespon atas keluhan warga Kabupaten Tangerang ini,” tandasnya. (Han)