Suarageram.co – Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang blak – blakan soal anggaran saat ditanya terkait ajakan untuk tes urine (urinalisis) bagi para tenaga kesehatan (Nakes) baik di lingkup Dinas Kesehatan mau di setiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang Banten.

Menurut Sekdis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Drg. Etta Darmayanti M. Kes, bahwa tidak semua Puskesmas mampu atau memiliki anggaran untuk program tes urine para Nakes nya. Mau tidak mau kata Drg. Etta, pihak Dinkes Kabupaten Tangerang lah yang harus menanggung. Oleh karena itu Dinkes tak punya anggaran untuk program tersebut.

“Puskesmas itu kan ada type nya, nggak semua Puskesmas itu mampu terkait anggaran. Akhirnya Dinkes menjadi tumpuan. Sedangkan Dinkes sendiri tak ada anggarannya, ” terang Drg. Etta Darmayanti saat audiensi bersama LSM Geram Banten Indonesia di aula Dinkes Kabupaten Tangerang, Kamis (22/8/2024).

IMG 20240822 WA0059
Oknum Pegawai Nakes Tersandung Narkoba, Dinkes Ngaku Kecolongan, (foto Sekdis Dinkes Kabupaten Tangerang Drg. Etta Darmayanti M. Kes saat audiensi bersama LSM Geram Banten Indonesia, red/Han/Suarageram).

Drg. Etta pun blak-blakan soal tes urine para Nakes, pasalnya selama ini Dinkes belum pernah melakukan tes urine yang berkaitan dengan penyalahgunaan Narkoba.

“Kalau tes urine itu belum kita lakukan untuk para Nakes, hanya medical cek up biasa untuk mengetahui kondisi kesehatan Nakes, ” ujar Drg. Etta. Namun Ia mendukung langkah LSM Geram Banten Indonesia untuk mendesak Pemkab Tangerang agar memberikan dukungan anggaran untuk program tersebut.

“Alhamdulillah, kami terimakasih banyak LSM Geram Banten mau melakukan aksi untuk mendorong program itu, ” tandasnya.

Pada agenda audiensi itu LSM Geram Banten Indonesia mendesak pihak Dinkes Kabupaten Tangerang untuk melakukan tes urine bagi seluruh Nakes dibawah naungan Dinkes Kabupaten Tangerang.

Meski ajakan itu disambut baik oleh pihak Dinkes Kabupaten Tangerang namun program tersebut belum bisa direalisasikan saat ini lantaran terbentur dengan anggaran yang tak tersedia pada kubu Dinas Kesehatan.

Diketahui, desakan tes urine bagi para Nakes itu, menyusul ada oknum Nakes di salah satu Puskesmas yang tersandung dengan persoalan penyalahgunaan Sabu dan akhirnya Nakes tersebut dinonaktifkan dari pekerjaannya. (Han)

Editor : Burhanuddin.