Suarageram.co – Puluhan ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Desa Wanakerta Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Banten menepis tudingan Kades Wanakerta Tumpang Sugian yang menyebut RT RW menerima amplop.
Amplop yang berisi uang 50 ribu rupiah untuk 15 ribu warga senilai lebih kurang 500 juta rupiah itu kata Kades Wanakerta Tumpang Sugian saat diwawancarai oleh media televisi, disiapkan untuk warga dengan harapan dapat memilih putranya pada pesta Pileg 2024 lalu, namun hal itu ditepis oleh ketua RT dan RW di Desa tersebut.
“”Itu pernyataan Kades Wanakerta Tumpang Sugian mau saya klarifikasi lagi. Bahwa kami yang di berhentikan secara sepihak itu tidak menerima amplop,” ungkap ketua RT Subroto saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024).
Pria yang akrab disapa Broto itu mengaku diarahkan untuk memilih putranya pada Pileg Pemilu 2024, namun ia bersama ketua RT RW lainnya tidak mau mengarahkan atau memaksakan warga untuk memilih salah satu calon.
“Mereka punya hak politik masing masing, beban juga kalau memang itu dipaksakan karena itu hak demokrasi warga,” ungkap ketua RT Subroto.
Sebelumnya dikabarkan, tidak terima sang anak tak lolos menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang di Dapil 4 dari Partai PDIP membuat sang Ayah menjadi murka.
Dampak dari gagalnya anak untuk meraih kursi empuk di parlemen, sang Ayah yang saat ini menjabat kepala desa (Kades) Wanakerta Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Banten memberhentikan puluhan RT dan RW di wilayah nya. (Han)
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan