Suarageram.co – Aktivis senior asal Taban Ahmad Suhud menyebut bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang merupakan wilayah tertinggal. Saking tertinggalnya kata Suhud jembatan bambu hingga 30 tahun belum juga dibangun.
Hal itu diutarakannya saat menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan Jambe, Senin (4/2/2024). Suhud bilang, butuh perhatian khusus dari pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
“Kecamatan Jambe ini penyangga Ibu kota kabupaten Tangerang, namun sampai saat ini wilayah kita ini tertinggal, tertinggal jauh, sementara setiap Musrembang hanya seremonial saja, Musrembang lagi Musrembang lagi, program yang diajukan dipilah dipilih tergantung kedekatan dan kepentingan sehingga tidak merata,” ungkap Ahmad Suhud dalam sesi tanya jawab.
Selain itu Suhud juga mengkritisi ketidakpekaan pemerintah daerah terhadap keberadaan lembaga swadaya masyarakat juga media, harusnya Pemerintah melek. Padahal kata dia, lembaga sosial kontrol memiliki peran penting dalam mengawal dan membantu proses pembangunan di wilayah.
Dikatakan Suhud, ketika ada pemberitaan di salah satu wilayah yang kemudian dalam tanda kutip menyudutkan, dimana pembangunan jauh dari harapan dalam artian tidak merata, ia harap Pemerintah jangan BAPER, seharusnya dijawab dan jadi narasumber agar pemerintah ini melek
“Contoh di suatu wilayah ada pembangunan tidak merata kemudian dipublikasikan oleh teman-teman media tapi teman-teman pemerintahan pejabat publik suka BAPER harusnya pejabat itu mau menjadi narasumber apakah pembangunan itu anggarannya tidak tercover, padahal kita juga bisa menyambungkan komunikasi untuk mendorong program tersebut kepada pemerintah untuk agar dianggarkan,” terang Suhud.
Tegas dia, jangan ada batasan karena bagaimanapun juga sosial kontrol itu adalah mitra yang siap membantu berkomunikasi menyampaikan program program tersebut kepada Pemerintah, sebab sambung Suhud ada fitbeck yang bisa bawa untuk membangun wilayah.
“Kaya di wilayah saya itu aneh, diusulkan di Musrembang sudah oke, di foto mau dibangun jalan, malah jalan ke rumah pribadi yang dibangun, keren kan di Taban,” imbuhnya.
Suhud juga menyinggung terkait Kepala Desa terutama APDESI Kecamatan Jambe, ia menilai manajemen birokrasi nya tidak berjalan. Terkait yang dibahas mengenai jalan kuburan, jalan ke Rutan yang dinilai sempit lantaran bangunan yang memakan garis sempadan jalan.
“Kalau APDESI nya hidup bikin suratnya, ini kan APDESI nggak hidup birokrasi management nya. Saya belum pernah melihat APDESI bikin surat menolak pembangunan ini nggak ada, misalnya kuburan ditolak. Ditempat saya nggak ada, wong saya demo nggak ada teman teman yang bantu, kita Fair walaupun Kades saya sulit diajak komunikasi apa yang mau kita bangun,” tandasnya.
Dia berharap kepada anggota Dewan walaupun hanya 1 orang yang hadir untuk dapat menyampaikan aspirasi ini kepala Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang. (Han).
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan