Suarageram.co – Tak hanya di beberapa Kecamatan pada daerah pemilihan (Dapil) 1, oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang Dapil 1 dari fraksi PKS berinisial DDS itu juga menyasar di Kecamatan lain.
DDS juga melakukan hal yang sama bersurat ke Camat Sukadiri, ia pun meminta Camat untuk melakukan koordinasi dengan orang yang ia tunjuk bernama Urip lantaran DDS telah menjadi anggota DPRD Kabupaten Tangerang melalui proses pergantian antar waktu PAW beberapa Minggu lalu dari mantan Dewan berinisial WYM yang hengkang ke Partai lain.
Diketahui kegiatan Pokok pikiran (Pokir) anggota Dewan yang disasar di Kecamatan Sukadiri yaitu kegiatan SPAL di RT 06 Desa Buaran jati Kecamatan Sukadiri senilai 200 juta rupiah.
Karena dinilai adanya indikasi oknum anggota DPRD Kabupaten Tangerang menjadi Broker proyek Pokir Dewan, aktivis yang tergabung dalam Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Tangerang Raya (ALTAR) akan melakukan aksi unjuk rasa alias Demo di Kantor DPRD Kabupaten Tangerang Banten.
“Hal ini sangat memalukan dan ini perlu di sikapi dengan serius, jangan sampai kami duga ada jual beli proyek antara pihak pengusaha atau pemborong dengan Dewan tersebut,” ujar Ahmad Suhud saat mengomentari hal itu kepada wartawan di Kantornya, Sabtu (3/2/2024).
Selain mengancam unjuk rasa atau demo di kantor DPRD Kabupaten Tangerang ia juga meminta Badan kehormatan DPRD Kabupaten Tangerang untuk memberikan teguran keras terhadap oknum anggota Dewan yang baru seumur jagung ini dilantik menjadi PAW.
“Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Tangerang harus memanggil dan memberikan teguran keras karena ini kami menilai sudah melanggar etik sebagai anggota Dewan,” pungkas Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud.
Kuat dugaan sambung Suhud ada kekhawatiran dewan DDS untuk tidak mendapatkan Pokir tersebut, sebab pihaknya menduga Pokir itu merupakan usulan mantan dewan WYM yang telah diketok palu pada rapat paripurna terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kabupaten Tangerang.
Seperti nya itu yang dikejar oleh oknum Dewan DDS, namun hanya saja caranya yang kurang profesional,” tandasnya. (Han).
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan