Suarageram.co – Sejumlah aktivis sekaligus sosial kontrol terus memantau kinerja pihak penyelenggara pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) yaitu Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tangerang Banten.
Aktivis menilai kinerja serta manajemen pihak penyelenggara di tingkat Kabupaten Tangerang itu bobrok. Dan perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten.
“KPU Provinsi Banten harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja pihak KPUD Kabupaten Tangerang, bila perlu diberhentikan jika memang tidak bisa bekerja,” ungkap Ahmad Suhud pemerhati politik yang juga Direktur Eksekutif LSM BP2A2N saat dimintai tanggapan nya terkait kisruh dalam pengelolaan Mamin serta uang transport bagi ribuan KPPS di wilayah Kabupaten Tangerang, Minggu (28/1/2024).
Bahkan sambung Suhud, beberapa hari lalu, aliansi mahasiswa di Kabupaten Tangerang yang tergabung dalam BEM meminta sekretaris KPU untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengelola anggaran dinternal KPUD Kabupaten Tangerang dan terkesan menimbulkan gaduh sebagai penyelenggara Pemilu.
“Kisruh nya mulai terjadi disaat pengadaan katering sampe anggaran untuk Bintek anggota KPPS se-Kabupaten Tangerang, jika tidak mampu mundur, ini menyangkut orang banyak, hajat negara, jangan kerena rebutan pengadaan barang dan jasa atau vendor sehingga terjadi kisruh,” terang Suhud.
Saat ini yang tengah viral ucap Suhud, di akun Instagram infobalaraja ada unggahan para netizen bahwa makan siang atau nasi kotak daging ayam nya BASI, itu terjadi saat pelaksanaan pelantikan dan Bimtek KPPS di wilayah Kecamatan Jayanti.
“Ini hal yang memalukan, ribuan KPPS itu diminta untuk kerja secara maksimal, namun pihak KPUD Kabupaten Tangerang lalai dan tak memberikan fasilitas yang baik untuk mereka, ini yang saya anggap manajemen nya Bobrok, dan saya juga mencium adanya dugaan kisruh di interen terkait proyek vendor, serta ada dugaan sunat anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 ini,” tegas Suhud.
“Saya akan membahas bersama rekan rekan aktivis terkait permasalahan KPU ini, bila perlu kita akan melakukan aksi demo di KPU Kabupaten Tangerang,” tutup Ahmad Suhud. (Han).
Editor : Burhanuddin.
5 Komentar
Ooh ternyata sama ya di kecamatan tigaraksa jg demikian,,, utk snack aja cuma 2 macam
gmn mau cerdas otak,,sdngkan utk pendukung nutrisinya aja nol…
di kecamatan Panongan juga sama,, Snack lambat, uang transport di hutang.. hadeuhhh.. kumaha ieu..
Mohon maaf …untuk jatah makan siangnya…nasi setipis HP..kayak kue cucur…
Snack ala kadarnya
Waduh
Bobrok y birokrasi d lembaga pemerintahan sekelas KPU..usut sampe tuntas klo perlu d copot tikus2 yg bermaen d lembaga KPU kab.tangerang..
#Save kpps jambe