Suarageram.co – Peristiwa penutupan jalan akses warga di kampung Cisalak RT 04 RW 02 Desa Cireundeu Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten beberapa waktu lalu, mengundang komentar menohok dari warganet.

Diketahui, penutupan jalan akses warga setempat itu dilakukan oleh sekelompok orang yang menolak adanya rencana perluasan area TPU oleh Pemerintah Desa Cireundeu Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang.

Dalam cuitannya di kolom komentar suarageram.co, Bams Her salah satu Warganet meminta pelaku penutup jalan akses warga tersebut segera diproses hukum. Terlebih terhadap dalangnya, agar warga lain bisa belajar dan memahami soal pembangunan.

“Pidanakan otak dan dalang nya agar warga bisa belajar dan mengetahui yang benar dan salah,” cuitan Bams Her yang diterima redaksi suarageram.co, menanggapi persoalan tersebut.

Sementara Netizen lainnya yang mengaku bernama A. Kusjaeri dalam komentar nya mengajak warga untuk objektif dalam menyikapi soal rencana pembangunan di wilayah. Dia bilang jangan mudah terprovokasi.

“Selalu ada di setiap tempat yang sulit diajak kerjasama , untuk kesejahteraan bersama. Masyarakat harus obyektif dan tidak mudah di provokasi,” cuit A. Kusjaeri.

IMG20250107125208
Dinilai Bikin Gaduh, Salah Satu Warga Desa Cireundeu Dituding Jadi Provokator, (foto jalan akses warga yang ditutup warga/red/han/suarageram).

Disiarkan pada berita sebelumnya, Camat Solear Saedaman mengutarakan, bahwa proses rencana perluasan lahan TPU tersebut sudah ditempuh sesuai dengan prosedur.

“Sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat sudah melakukan musyawarah datanya ada semua lengkap, tanda tangan sebagai bentuk dukungan untuk perluasan lahan TPU pun lengkap,” ujar Camat Solear Saedaman saat ditemui di ruangan nya beberapa waktu lalu.

Disinggung soal salah satu tokoh masyarakat berinisial AA yang mengklaim dirinya tidak dilibatkan dalam hal TPU, Camat Saedaman mengatakan, warga berinisial AA pada saat pengukuran yang lokasi tersebut juga hadir.

“AA juga hadir saat itu di lokasi, saya saksinya, saya melihat dengan mata kepala sendiri, saya yakin yang hadir pada saat itu juga pada lihat,” imbuh Camat Saedaman.

Sementara itu ketua RW berinisial IR mengaku geram atas ulah oknum warga yang menutup akses jalan, ia menilai warga tersebut berupaya menghambat pembangunan wilayah.

“Ini orang jadi provokator menggerakkan warga untuk menolak pembangunan, dengan keliling minta tanda tangan warga, namun tidak dijelaskan yang sebenarnya, banyak warga yang tidak tau tanda tangan itu untuk apa, ini kan ngaco,” ungkap IR saat ditemui di sekitar lokasi pada Selasa (7/1/2025).