Suarageram.co – Aktifitas pedagang di dalam pasar Cisoka Kabupaten Tangerang saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, pengunjung sepi, omzet turun drastis bahkan ratusan pedagang gulung tikar.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah pedagang yang masih bertahan, omzet menurun hingga pedagang itu gulung tikar akibat masih banyaknya pedagang yang bertahan dan berjualan di Pasar penampungan.

IMG 20250515 002352
Terlihat puluhan kios di pasar Cisoka tutup.

Kondisi itu di prediksi keberadaan Pasar tersebut bisa terancam terbengkalai.

Hendra salah satu pedagang sayur mengaku pendapatannya menurun drastis hingga 60 persen dampak dari masih bukanya pasar penampungan sementara.

Sebab kata dia, para pembeli lebih memilih membeli bahan kebutuhan pokok kepada penjual di pinggir jalan dan di pasar penampungan.

“Karena pasar penampungan masih buka, sekarang terasa sepi pembeli , jangankan yang beli yang lewat saja sepi,” katanya.

Seharusnya, kata Hendra, pasar penampungan itu ditutup oleh pemerintah Kabupaten Tangerang dan ratusan pedagang yang masih bertahan disana bersedia pindah menempati lapak-lapak kosong yang telah disediakan di Pasar Cisoka.

Sementara itu Saribudi pedagang Ikan mengatakan, dampak masih bukanya pasar penampungan itu, setiap hari dagangannya tidak pernah habis bahkan sampai busuk.

“Jualan ikan masih sepi aja sampai jam segini biasa nya sudah banyak yang beli,” ujarnya.

Ia pun berharap Pemkab Tangerang dapat mencarikan solusi. Jika tidak, kata Budi, Pedagang di Pasar Cisoka akan terus berkurang dan akhirnya pasar Cisoka menjadi terbengkalai.

“Kalau terus dibiarkan ya lama-lama pedagang kabur ninggalin pasar,” tegasnya.

Di lokasi yang sama, ketua Paguyuban Pasar Cisoka, Nana mengungkapkan yang gulung tikar kurang lebih ada 100 pedagang, dari total 400 pedagang. Menurutnya, para pembeli lebih nyaman berbelanja kebutuhan di Pasar penampungan karena letaknya di pinggir jalan.

Selain itu, pembeli tidak perlu membayar parkir. “Yang utama kendalanya itu karena ada pasar penampungan, karena para pembeli ini merasa nyaman belanja di sana jadi tidak mau pindah ke dalam pasar,” terangnya.

Padahal, kata Nana, pasar cisoka bagus dan bersih setelah revitalisasi serta cukup untuk para pedagang. Sedangkan di Pasar Penampungan, pedagang harus membayar sewa Rp1,5 juta per bulan. Belum lagi ada salar perhari nya.

Lebih jauh, Nana mengaku telah beberapa kali mengadukan hal tersebut kepada Camat Cisoka, namun pihak Kecamatan mengatakan tidak bisa menutup Pasar Penampungan dengan alasan pasar tersebut berdiri di lahan milik pribadi.