Suarageram.co – Aktivis Kabupaten Tangerang Ahmad Suhud menanggapi dengan tegas ihwal kecelakaan lalulintas (Lakalantas) antara angkot jurusan taman Adiyasa – Balaraja vs mobil kelinci yang lebih dikenal dengan istilah Odong Odong.
Akibat adu Banteng antara angkot trayek resmi dengan kendaraan ilegal itu membuat beberapa penumpangnya harus dilarikan ke RS Paramitha Balaraja.
Namun yang disenter oleh aktivis asal Taban Jambe ini, bukan hanya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan penumpangnya mengalami luka luka, akan tetapi mobil yang merubah bentuk dan melanggar peraturan ini semakin marak berkeliaran bebas di jalan raya umum tanpa trayek yang resmi dan kerap alami kecelakaan.
“Peristiwa kecelakaan kendaraan ilegal yang merubah bentuk alias Odong Odong ini sudah sering terjadi, bahkan belum lama ini di wilayah Serang alami kecelakaan maut, pihak kepolisian hanya sesaat mengeluarkan himbauan larangan beroperasinya kendaraan kelinci tersebut,” ujar Ahmad Suhud, Minggu (9/4/2023).
Kata Suhud, seiring berjalannya waktu, Odong Odong itu kembali marak berkeliaran di jalan raya umum, seolah olah diberikan kebebasan beroperasi oleh aparat.
Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud mengatakan pihak penegak hukum dinilai kurang tegas dalam melakukan penindakan terhadap bebasnya odong odong yang berkeliaran di jalan raya umum.
“Kendaraan yang jelas jelas sudah melanggar, merubah bentuk, tanpa trayek resmi, bebas berkeliaran di jalan umum, bahkan di depan kantor polisi, kok didiamkan saja, kenapa? Apakah ada setoran ?. Ketika mengalami lakalantas, lalu siapa yang bertanggung jawab,” ujarnya Ahmad Suhud.
Suhud mengatakan, beberapa tahun yang lalu, ia melalui lembaga LSM BP2A2N pernah bersurat resmi kepada pihak Satlantas Polresta Tangerang meminta untuk melakukan penindakan terhadap odong odong juga bengkel reparasi kendaraan tersebut, namun hingga kini kendaraan tanpa trayek itu semakin bertambah, seolah diberikan kebebasan.
“Tak habis pikir, ini kan aneh, masa harus ada kecelakaan lalulintas baru ada penindakan, terkadang saling lempar, Dishub dan juga kepolisian, ini jangan jangan ada sesuatu,” imbuh Suhud. (Red).
3 Komentar
Kalau beroperasi hanya putar2 komplek mungkinkah Aman insya Allah. Yg ngeri itu isinya anak2 dan ibu2 trayeknya jauh juga. Dari perumahan
Ya
Iya