Suarageram.co – DPRD Kabupaten Tangerang disebut memberikan harapan palsu (PHP), bahkan dinilai setengah hati dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Hal demikian diungkapkan Hendra Jaya salah satu aktivis di Kabupaten Tangerang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tigaraksa (Almast) terkait pengaduan Almast soal proses Beauty contest (BC) pengelolaan pasar Tigaraksa.
Menurut Hendra Jaya, pria yang saat ini menjadi ketua DPC LSM PPUK, pasca walkout pada RDP pertama lantaran tak bisa memfasilitasi untuk menghadirkan perusahaan peserta BC, komisi II DPRD Kabupaten Tangerang menjanjikan untuk menggelar kembali RDP kedua, namun kata Hendra, hingga kini tak ada kabar beritanya.
“Nggak ada kabarnya hingga saat ini, patut kita pertanyakan ada apa dengan Dewan, apakah mereka punya kepentingan, atau mungkin DPRD setengah hati dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Hendra kepada Suarageram.co, Selasa (25/2/2025).
Dikatakan Hendra, DPRD adalah tumpuan dan harapan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, terlebih Almast ingin memperjuangkan kearifan lokal.
“Jangan sampai masyarakat menyebut DPRD tidak becus dalam bekerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya kearifan lokal, padahal kearifan lokal itu bagian dari program pemerintah Kabupaten Tangerang,” tegas Hendra.
Kata Hendra, tidak menutup kemungkinan Almast bakal menggelar aksi Demo di kantor DPRD Kabupaten Tangerang. “Jika aspirasi kami terus diabaikan,” tegas Hendra Jaya.
Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Tangerang Tasripin, irit bicara saat diminta komentarnya saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Solear yang digelar di gedung GSG Solear pada Rabu (22/1/2025) lalu. Dia bilang akan difasilitasi.
“Itu gampang, nanti difasilitasi,” ujar Tasripin sambil bergegas masuk kedalam mobilnya untuk meninggalkan lokasi Musrenbang Kecamatan Solear.
Tinggalkan Balasan